Kabut asap
yang terjadi di Sumatera dan Kalimantan akibat kebakaran hutan dan lahan
(karhutla) membuat warganya wajib mengenakan masker saat keluar rumah. Masker
yang biasa digunakan banyak dijual secara bebas merupakan jenis masker bedah
atau surgical mask. Sementara para ahli medis berpendapat bahwa masker jenis
N95 lebih tepat digunakan di daerah berasap. Lantas dimana letak perbedaannya?
Dilansir Occupational Health & Safety, Jumat (20/9/2019), berikut perbedaan
kedua jenis masker tersebut: 1. Fungsi Masker bedah utamanya digunakan untuk
melindungi pasien, bukan pemakainya. Bisa juga untuk melindungi dari partikel
mikro dan debu, namun potensi kebocorannya cukup besar.
Sedangkan masker N95
didesain untuk melindungi dari paparan kontaminasi biologis di udara seperti
zat berbahaya pada asap, meskipun tidak menghilangkan risiko penyakit yang ada.
2. Penggunaan Masker biasa boleh digunakan bagi siapa saja tanpa batas waktu
karena memang tidak terlalu ketat di wajah dan hidung, kecuali memang sudah
terkontaminasi banyak debu. Sementara masker N95 tidak bisa digunakan seharian,
apalagi dalam jangka panjang karena bisa mengganggu jalan napas. Masker N95
juga perlu digunakan secara benar agar efektif menyaring partikel mikro di
udara. 3. Bentuk Masker bedah biasanya terbuat dari kain yang disambungkan
dengan tali. Penggunaannya pun cukup mudah karena hanya tinggal mengaitkannya
menutup hidung. Sedangkan masker N95 berbentuk setengah bulat terbuat dari
bahan yang tidak elastis, dan sangat rapat menutup wajah, hidung, dan mulut. [sumber : ayobekasi.net]
0 Komentar